Selasa, 26 Agustus 2014

lomba makan mie panas yg dikejar adzan subuh



lomba makan mie panas yg dikejar adzan subuh



itu rasanya sesuatu dan sanggup bikin mata melek. Coba deh rasain. Tak lagi senikmat menu sarapan pagi yang disedu bersama coklat manis di pagi hari.

Prosesnya mie masuk ke dalam tubuh itu tidak sebentar. Melewati proses pemanasan terlebih dahulu, sudah panas makannya paling nikmat itu kalau udah dingin lagi jadi tinggal sruput. Kalau seperti ini sruutnya pakai tenaga dalam dengan termometer penurun suhu berlipat ganda agar terasa dingin sampai lidah mati rasa.

Ya.... rasa panas yang menyengat ditambah speed nya gas pol membuat lidah tak lagi bergoyang menikmati cita rasa mie nya.

Sama sepertimu, tatkala menatap wajah, tak lagi dapat ku nikmati pelannya waktu. Speed mulai bertambah untuk segera menjauh. 

Kalau jauh kangen kalau dekat menghindar. Itu yang bisa aku rasakan. Terutama ketika sudah banyak yang mengenal dan menginginkanmu menjadikan orang lain bagiku.

Tak lagi lidah yang merasakan panasnya rasa, tapi hati ini berdesir ketika membaca semua tentangmu dimulut mereka.

Kau berharga bagiku, tapi tak akan ku memaksakanmu untuk tetap masuk ke dalam hatiku selayaknya mie instan pagi ku ini yang ku paksa untuk tetap mengisi ke kosongan perutku.

Ehemmm.. aku tak mau kau seperti mie instan, mudah sekali di dapat, mudah sekali ditelan dan akhirnya mudah sekali menghilang dari mangkuk di depan mataku.

Aku percaya dengan semua yang kau pilih akan jadi yang terbaik. Dari sini hanya dapat melihat dan menyiksa batin menahan dan memendam semua. 

See u next time, semoga kita berjumpa dilain waktu dan menikmati caraku menelan mie instan pagi ini. Berlomba denganmu bersama adzan subuh yang mengejar untuk mempercepat speed kita untuk segera sampai pada finish.

lomba makan mie panas yg dikejar adzan subuh, dipagi yang ngantuk ini



0 komentar: