Sabtu, 04 Januari 2014

Saling Cuek Bersama Hujan

Awan sedang melakukan titrasi, tetesannya yang konstan menemaniku untuk tidak menyapanyadihari ini. Ku biarkan berlalu begitu saja. Sama. Diapun begitu. Tak sekalipun tetesannya jatuh mengenai tubuhku. Yaa kita saling cuek, antara aku dan kamu hei hujan. Mari sibuk dengan urusan masing-masing. Dan mungkin siapa yang disebelahku saja tak aku tau sedang apa. Saling menyapa hanya dibutuhkan awal sebelum duduk bersebelahan, lalu??? Lalu diam dan berlomba untuk membunyikan keyboard laptop. Kebiasaan masa sekarang membuat kebersamaan tak berarti sepenuhnya

Tak ada yang ingin ku lakukan, gerakan mouse ke folder satu per satu. Terhenti sejenak menikmati dokumentasi 3 Februari 2011. Langkah pertamaku untuk memulai langkah-laangkah selanjutnya bersama angkutan umum.

Jember pagi itu sangat membuatku semangat untuk melangkahkan kakiku menuju stasiun kereta api. Yaa... rasa bangga menggelayuti ayunan langkahku. Untuk apa? Untuk mendapatkan segudang pengalaman dalam perjalanan.

Apa yang kau harapkan? Suasana baru, tempat baru, asing, dan tak ku kenal siapapun kecuali temaan yang sedang kupegang tangannya disamping pundakku yang selalu tersenyum.
Benar-benar baru, asing, unik. Inikah Malang? Ya pertama kali aku meletakkan jejak langkahku disini. Apa itu perjalanan? Aku tak tahu sepenuhnya, hanya mengayunkan kaki sejauh mungkin, melepas pandangan seluas mungkin, agar senyumku menjadi ringan dan mengembang dengan ikhlas.


0 komentar: