Kamis, 09 Januari 2014

Tertinggal Kereta di Stasiun Tengah Sawah


Tahukan kalian bagaimana rasanya TERTINGGAL oleh KERETA DI STASIUN TENGAH SAWAH di malam yang gelap dan HUJAN DERAS? Seperti tak ada jalan keluar, tak ada yang dilakukan. Selain hanya duduk diam dan menunggu datangnya superman atau wonder women.

Saat kereta berhenti di salah satu stasiun dengan Pedenya kami turun menuju pelataran stasiun yang dihiasi hujan. Stasiunnya bisa digolongkan sebagai salah satu stasiun yang kecil, tak ada petugas berseragam, loket pada tutup, dan hanya ada dua, tiga orang penumpang dan para penjemput. Kami sadar bahwa itu bukan stasiun Banyuwangi Baru saat kereta sudah mulai berjalan dan seorang bapak-bapak yang tau kita salah tujuuan berdiri sambil melambaikan tangan ke arah kereta. Bapak itu bermaksud memberi kode pada yang punya kereta untuk berhenti. Karena kereta tak punya spion jadinya tidak melihat ada kode dari si bapak deh. Usul buat bapak-bapak keretaan tolong kasi spion yang gede biar tau kalau ada penumpang yang tertinggal. Hahahhaha
Lalu apa yang kami lakukan?

Oke kami duduk di dalam stasiun dan mencari tahu ini dimana, kita ada di stasiun terakhir-1 yaitu Argopuro. Kalau g salah Cuma butuh waktu 15 menit untuk sampai stasiun terakhir. Aku mengecek kedatangan kereta selanjutnya, dan ternyata akan tiba disana pukul 21.00 WIB. Ketika hanya disana dan menunggu kereta 2 jam lagi apa yang akan kami lakukan dan atau jangan jangan ada yang melakukan sesuatu pada kami nantinya?? Hiiiiiii serem. Secara disana benar-benar hanya ada segelintir penghuni. Teman yang bekerja di kereta apipun jadi salah satu nomor yang kami hubungi, berharap dapat meminta tolong pada temannya yang sedang berdinas di Banyuwangi untuk menjemput kami. Dan ternyata?????? Mata langsung melek saat mendengar dia sedang berada di kereta Banyuwangi. Hah? Heh? Hoh? Jadi kereta yang meninggalkan kami disini itu keretamu? Zonk. Sudahlah, sudah terlanjur juga. Bantuan dari awak keretapun tak dapat diharapkan. Dan sekarang hanya mengharapkan ada bantuan dari masyarakat sekitar.

Tepat sekali, kami duduk di sebelah wonderwomen yang sedang menunggu jemputan supermen. Seorang ibu yang memiliki anak teknik sipil 2009 di universitas yang sama dengan kami. Setelah diantarkan pulang supermen, ibu itu meminta tolong untuk mengantarkan kami menuju jalan raya tempat angkot berkeliaran yang jaraknya satu kilo meter dari sana.

Terimakasih supermen dan wonderwomen telah mengantarkan kami ke pos polisi di perjalanan yang gelap dan berhiaskan rintik hujan.

Satu kisah perjalanan menuju Gilimanuk yang direncanakan olehNya.

NB. Lain kali bagi penumpang kereta dilarang fokus pada hape, kami tertinggal kereta karena masing-masing konsentrasi pada hape dan terjadi miss komunikasi. “tin, wes teko a? (sudah sampai kah?)” opo (coret) iyo ga? (apa iya ga?) tapi yang terdengan olehku “iya ga”tanpa kata apa. -_- sooo aq langsung aja turun dan diapun tanpa ragu mengikutiku turun. Alhasil????? Ya menghasilkan cerita tadi dah.

AMAZING TRIP





0 komentar: