Pantai Pulau Merah

Terletak di ujung Selatan Pesisir Banyuwangi Jawa Timur

Bande Alit

Pesisir selatan Jember

awak kapal

Selat Bali

savana hijau

Menikmati kehijauan di savana Baluran Jawa Timur

Perahu

di pesisir wisata Pantai Bedul Banyuwangi

Minggu, 21 Oktober 2018

Ketepatan itu kelak

Kau anggap aku kejam karena telah menjadikanmu salah satunya saat aku mempelajari satu persatu sebelum akhirnya ku pilih satu. Namun saat tiba waktu kau menjadi satu-satunya nyatanya kau tak lagi ada dalam barisan. Akupun tak bisa menyalahkanmu karna aku telah membuatmu menunggu tanpa kepastian dalam masa yang tak sebentar.
Aku yakin hatiku akan berhenti pada sesuatu yang tepat, tapi mungkin kau tak yakin bahwa kaulah ketepatan itu kelak.
Biarkanlah aku menyesalinya sendiri, melangkahlah terus dengan apa yang selama ini telah kau pilih, ingin ku proteskan kenapa Kau bukakan mata hatiku saat semua sudah terlambat Tuhan ? Apakah benar-benar terlambat ? Aku masih menginginkan bahwa ini adalah mimpi yanh saat aku terbangun kau ada disini dan tidak kemana mana. Hahaha mimpi yang egois.

Jumat, 21 November 2014

Masihkah kau memintaku untuk tidak cemburu?

“Jangan cemburu!” Katamu.
Oke, aku memang tidak pernah cemburu.
Aku tidak pernah cemburu kepada teman lelakiku ketika mereka bercanda dengan perempuan bukan aku.
aku tidak pernah cemburu kepada teman lelakiku ketika mereka berjalan dengan perempuan bukan aku.
aku tidak pernah cemburu kepada teman lelakiku ketika mereka berkata sayang kepada perempuan bukan aku.
Kamu memintaku untuk tidak cemburu? Sama artinya kamu memintaku menganggapmu sebagai teman lelakiku sama seperti mereka.
Masihkah kau memintaku untuk tidak cemburu?

Kamis, 20 November 2014

akankan tetap baik-baik saja?



disudut lapangan parkir aku menatap lebih lama untuk meyakinkan diri bahwa kau sedang bercanda dengan bukan aku. santer terdengar dia mempunyai nilai lebih di matamu. aku tidak pernah lupa rasanya melihat hal yang penuh dengan tebakan "apakah iya benar seperti itu?" tapi tidak seorangpun bisa menjawabnya karena pertanyaan itu tidak aku utarakan. es krim gratisan yang ku dapat dari teman tidak layak ku sebut enak saat itu. keramaian berkumpul dengan teman tetap membuatku terdiam hening tanpa kata. keputus asaan akan sebuah keoptimisan nyatanya benar-benar nyata. suara dari mulut ke mulut tidak akan membuatku ragu, namun ketika mata melihat semua mendadak goyah.

sekali kau melihat ke arahku, seakan kau ingin berkata semua akan baik-baik saja. aku ingin sekali mengerti apa maksud dari pandangan matamu. nyatanya hingga sekarang aku tak juga mengerti. sesekali bicaralah, itu yang akan membuatku berhenti menerka dan menyimpulkan.

mundur, cukup, sudah mari akhiri. dan sekarang masih bertahan. lalu semua itu apa? ya memang benar katamu, semua akan baik-baik saja. haruskah aku meneruskan untuk menebak semua tanda tanya yang jawabannya harus aku buat sendiri? inginku semua terjawab akan baik-baik saja. namun saat aku lelah semua mendadak berubah dan ingin merelakan untuk berakhir.

maaf.

Sabtu, 06 September 2014

Diamlah Untukku

Diamlah dijarak yang tak dekat
Biarkanku melupakanmu
Biarkanku mencoba tertawa tanpamu
Biarkanku tak lagi mengingatmu, menjadi milikku.
Diamlah jangan mendekat
Biarkanku mengarungi hidup
Biarkanku mengisi hari
Biarkanku mencoba menikmati setiap langkah
Tanpamu.
Diamlah ....
Diamlahh hingga aku tlah bisa menerima keputusanmu
Diamlah sampai aku merasa tak ingin memilikimu
Diamlah untuk beberapa waktu saja


Dan suatu ketika aku mulai menegurmu dengan senyuman manis tanpa beban akan masa lalu, disanalah diammu berakhir.

Jumat, 05 September 2014

Tak ada rasa sayang melebihi air mata

Tak ada rasa sayang melebihi air mata.
Jika sekali waktu ku teteskan untukmu,
Jangan lagi kau tanya seberapa dalam rasa sayangku padamu.
Bukankah sumber air itu keberadaannya cukup dalam?
Tengoklah sumur disebelah rumah.
Jika kau masih ragu,
Biarkan airnya terus mengalir,
Maka kau akan tahu seberapa banyak itu.
Jika kau tak mampu mengukurnya,
Biarkan waktu yang melakukan.

Seberapa lama waktu menunggumu menyeka air mataku.