Kau anggap aku kejam karena telah menjadikanmu salah satunya saat aku mempelajari satu persatu sebelum akhirnya ku pilih satu. Namun saat tiba waktu kau menjadi satu-satunya nyatanya kau tak lagi ada dalam barisan. Akupun tak bisa menyalahkanmu karna aku telah membuatmu menunggu tanpa kepastian dalam masa yang tak sebentar.
Aku yakin hatiku akan berhenti pada sesuatu yang tepat, tapi mungkin kau tak yakin bahwa kaulah ketepatan itu kelak.
Biarkanlah aku menyesalinya sendiri, melangkahlah terus dengan apa yang selama ini telah kau pilih, ingin ku...