Kamis, 20 November 2014

akankan tetap baik-baik saja?



disudut lapangan parkir aku menatap lebih lama untuk meyakinkan diri bahwa kau sedang bercanda dengan bukan aku. santer terdengar dia mempunyai nilai lebih di matamu. aku tidak pernah lupa rasanya melihat hal yang penuh dengan tebakan "apakah iya benar seperti itu?" tapi tidak seorangpun bisa menjawabnya karena pertanyaan itu tidak aku utarakan. es krim gratisan yang ku dapat dari teman tidak layak ku sebut enak saat itu. keramaian berkumpul dengan teman tetap membuatku terdiam hening tanpa kata. keputus asaan akan sebuah keoptimisan nyatanya benar-benar nyata. suara dari mulut ke mulut tidak akan membuatku ragu, namun ketika mata melihat semua mendadak goyah.

sekali kau melihat ke arahku, seakan kau ingin berkata semua akan baik-baik saja. aku ingin sekali mengerti apa maksud dari pandangan matamu. nyatanya hingga sekarang aku tak juga mengerti. sesekali bicaralah, itu yang akan membuatku berhenti menerka dan menyimpulkan.

mundur, cukup, sudah mari akhiri. dan sekarang masih bertahan. lalu semua itu apa? ya memang benar katamu, semua akan baik-baik saja. haruskah aku meneruskan untuk menebak semua tanda tanya yang jawabannya harus aku buat sendiri? inginku semua terjawab akan baik-baik saja. namun saat aku lelah semua mendadak berubah dan ingin merelakan untuk berakhir.

maaf.

0 komentar: